Gubuk Reyot

“Wah, hujan deres!”

Aku berlari kecil menuju gubuk reyot yang terletak di pinggir jalan, dan duduk sebentar sampai hujannya reda. Biasanya payung selalu tersedia di totebag, tapi ini kenapa tidak ada? Sepulang kerja memang biasanya berjalan kaki, dan akan naik ojek online di titik strategis. Karena ini hujan, mungkin aku akan terlambat sampai rumah.

Saat itu aku hanya bisa menatap ke arah jalanan basah, juga sepatu kets putih yang baru kemarin aku cuci. Ini bukan hari sial, tapi hari yang agaknya bukan menjadi keberuntunganku. Tidak apa, aku masih punya sepatu kets lainnya di rumah, yang ini bisa ku cuci lagi nanti.

Beberapa menit kemudian, sekitar 15 menit, sebuah motor datang menghampiri gubuk ini. Seorang laki-laki dan anak kecil yang duduk di belakang, mengeratkan pegangan pada jaket hitam milik laki-laki itu. Dengan spontan aku menggeser dudukku, dan memberi space untuk mereka. Kedatangan mereka tidak aku pedulikan, yang terpenting aku harus menunggu hujan sampai benar-benar reda.

“Permisi, mbak, numpang neduh di sini, ya,” ujarnya sambil menggendong anak itu dari atas motor. Setelah aku menganggukinya, dia langsung mendudukkan anak itu disampingku. “Sini sayang, biar papi yang duduk di sini,” tunjuknya pada sebuah tempat yang mepet sekali dengan tampias air hujan.

“Papi lupa bawa jas hujan, maaf ya. Sementara kita duduk neduh di sini dulu nggak papa ya sayang..”

Entah momen ini membuatku ingin terus memerhatikannya. Tampangnya masih muda sekali, tapi sudah punya anak. Kelihatannya penyayang, ya? Terlihat bagaimana ia memperlakukan anaknya itu dengan kelembutan.

“Halo, tante!”

Oh, anak ini memanggilku. Wajahnya sungguh menggemaskan, dengan pipi tembamnya yang kemerah-merahan. Sebelum ke kalimat berikutnya, ia sebentar menoleh ke sang ayah, seperti meminta persetujuan apakah ia melanjutkan percakapan singkat ini atau tidak.

“Oh, halo sayang..”

“Tante dari mana?” tanyanya lagi.

“Tante habis dari pulang kerja nih, kamu dari mana?” Aku sedikit menundukkan kepala, agar wajah lucunya dapat terlihat.

“Habis jajan sama papi, trus papi lupa bawa jas hujan, jadinya kita neduh deh..”

Sementara itu, laki-laki tadi hanya bisa tertawa sambil mengelus kepala sang anak. “Kenalan dong, sama tantenya, Mim.”

“Kenalin tante, nama aku Jemima, panggil aku Mima ya..” tangan kecilnya itu terulur mendekatiku, berharap ia dijabat lagi. Dan aku melakukan hal yang sama.

“Loh, namanya sama kayak tante, Jemima juga, tapi panggil tante.. Tante Jemma aja, ya..”

Anak bernama Mima itu mengangguk, dan mengalihkan pandangannya ke arah lain. Ternyata di seberang sana ada sebuah toko mainan yang membuatnya tertarik. Belum sempat Mima berbicara, sang ayah tahu kemana arah pembicaraan Mima. “Nanti lagi ya, nanti papi beliin kamu mainan kalo udah kelas 1 SD. Okay?” Anak itu hanya mengangguk pasrah. Mau berbuat apa lagi?

“Hehe, maaf ya mbak, anak saya suka gitu kalo ketemu sama orang lain, suka sok kenal gitu. By the way, saya Jeremy, salam kenal.”

Namanya Jeremy, yang tadi kusebut terlihat sangat penyayang. Selama obrolan singkat itu, dia memang lebih banyak menceritakan apapun tentang Jemima, anak satu-satunya yang lebih banyak berbicara. Sampai hujan reda, kami masih saja melanjutkan pembicaraan.

“Mbak, saya duluan ya. Saya harap, ini bukan pertama dan terakhir kalinya kita ketemu. Mima, say hi ke Tante Jemma..” Jeremy menoleh ke belakang, dan menyuruh Mima melambaikan tangan.

Perpisahan ini agak membuat perasaanku tak karuan. Bisakah kami bertemu lagi setelah ini tanpa bertukar apapun?

Related posts:

MoveBit completed the security audit report on the Cetus Concentrated Liquidity Protocol Aptos. We are delighted to share this report with the community, you can download the PDF version of the…

Pariwisata adalah Perjalanan yang dilakukan oleh seseorang dalam jangka waktu tertentu dari sebuah tempat ke tempat lain dengan melakukan perencanaan sebelumnya, tujuannya untuk rekreasi atau untuk…

I wanted to reach out to all and express the excitement following my analysis revolving around what I would consider a firecracker of a project that in essence is going to blow the market apart! This…